TNAP (Taman Nasional Alas Purwo ) selain surganya peselancar juga tempat yg bisa memuaskan kegemaran
berpetualang menembus hutan, mengamati satwa di Sadengan dan berkunjung
ke gua2 mistis. Entah kenapa TNAP juga tempat yg paling banyak
dikunjungi utk tujuan meditasi dgn berbagai latar belakang etnis dan
religius dari seluruh Indonesia. Beberapa orang bahkan telah bertahan 3
tahun bermeditasi dihutan/ gua dgn hanya makan makanan seadanya atau
daun2an yg didptkan disekitarnya. Gua2 tempat bermeditasi adalah Gua
Istana, Gua Putri dan Gua Padepokan, selain Gua Macan yg konon punya
nilai mistis tinggi. Gua ini dicapai dari Pos Pancur sejauh 2 km
berjalan kaki.
Selain Gua meditasi, terdapat Pura Tua yg sudah ada disana jauh sebelum TNAP ada. Kenunikan pura tsb. berada ditengah hutan TNAP. Pura tsb. Bernama Giri Seloka; banyak dikunjungi penganutnya pada hari suci Pager Wesi.
TNAP yg lokasinya berada diujung timur yg menyempit, memiliki banyak sekali pantai bagus nan sunyi, jauh dari hiruk pikuk turis kota. Pantai-pantai-nya tergolong bagus dan berpasir putih spt. pantai Trianggulasi. Disini terdapat penginapan yg cukup bagus utk bermalam, tetapi konon arusnya paling deras.
Pantai Gotri dgn pasir putihnya yg berbentuk bulat besar2 pasirnya sangat ringan, sehingga terasa sulit utk berjalan dipantainya. Ada lagi Pantai Parang Ireng dengan pasirnya yg hitam legam. Di pantai antara Pancur ke Plengkung terdapat hutan sawo kecik unik yg tumbuh berjajar ditepi pantai. Buah sawo kecik hutan dgn kulitnya yg berwarna merah tidak ada yg memanen dan berjatuhan ditanah, buahnya bisa dimakan langsung dgn rasanya yg manis.
Hutan TNAP dapat dicapai melalui kota Banyuwangi kearah Muncar atau Benculuk terus kearah Pasar Anyar melalui Tegal Dlimo. Dari sini melaju sejauh 10 km melalui jalan makadam menuju pintu utama Taman Nasional di Rowobendo. Dari Rowobendo, 3km dgn jalan makadam menuju ke pos Pancur. Dari Pancur jalan bercabang2 menuju Sadengan, pantai Ngagel atau terus ke Plengkung. Dari Pancur ke Plengkung sejauh 6km, walaupun jalan aspal yg masih baru (sebagian kecil saja belum selesai),
sementara ini hanya boleh dicapai dgn 3 cara: berjalan kaki selama 2 jam, naik motor trail TNAP beserta jagawananya, atau menggunakan angkutan khusus pick up yg dikelola TNAP. Kendaraan pribadi hanya boleh diparkir di pos Pancur. Lokasi pantai Ngagel, Sadengan, pantai Trianggulasi dpt dicapai dlm hitungan sebentar dari Pancur krn bisa ditempuh dgn mudah menggunakan kendaraan apa saja.
Selain Gua meditasi, terdapat Pura Tua yg sudah ada disana jauh sebelum TNAP ada. Kenunikan pura tsb. berada ditengah hutan TNAP. Pura tsb. Bernama Giri Seloka; banyak dikunjungi penganutnya pada hari suci Pager Wesi.
TNAP yg lokasinya berada diujung timur yg menyempit, memiliki banyak sekali pantai bagus nan sunyi, jauh dari hiruk pikuk turis kota. Pantai-pantai-nya tergolong bagus dan berpasir putih spt. pantai Trianggulasi. Disini terdapat penginapan yg cukup bagus utk bermalam, tetapi konon arusnya paling deras.
Pantai Gotri dgn pasir putihnya yg berbentuk bulat besar2 pasirnya sangat ringan, sehingga terasa sulit utk berjalan dipantainya. Ada lagi Pantai Parang Ireng dengan pasirnya yg hitam legam. Di pantai antara Pancur ke Plengkung terdapat hutan sawo kecik unik yg tumbuh berjajar ditepi pantai. Buah sawo kecik hutan dgn kulitnya yg berwarna merah tidak ada yg memanen dan berjatuhan ditanah, buahnya bisa dimakan langsung dgn rasanya yg manis.
Hutan TNAP dapat dicapai melalui kota Banyuwangi kearah Muncar atau Benculuk terus kearah Pasar Anyar melalui Tegal Dlimo. Dari sini melaju sejauh 10 km melalui jalan makadam menuju pintu utama Taman Nasional di Rowobendo. Dari Rowobendo, 3km dgn jalan makadam menuju ke pos Pancur. Dari Pancur jalan bercabang2 menuju Sadengan, pantai Ngagel atau terus ke Plengkung. Dari Pancur ke Plengkung sejauh 6km, walaupun jalan aspal yg masih baru (sebagian kecil saja belum selesai),
sementara ini hanya boleh dicapai dgn 3 cara: berjalan kaki selama 2 jam, naik motor trail TNAP beserta jagawananya, atau menggunakan angkutan khusus pick up yg dikelola TNAP. Kendaraan pribadi hanya boleh diparkir di pos Pancur. Lokasi pantai Ngagel, Sadengan, pantai Trianggulasi dpt dicapai dlm hitungan sebentar dari Pancur krn bisa ditempuh dgn mudah menggunakan kendaraan apa saja.
Plengkung
Plengkung
atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-Land
merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri
ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari
sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. G-Land dikelilingi oleh
hutan hujan tropis yang masih alami. Bulan Mei sampai Oktober adalah
bulan terbaik untuk surfing. G-Land menawarkan olahraga surfing yang
paling digemari oleh para pesurfer dan disarankan hanya untuk para
pesurfer profesional karena ombaknya yang dapat mencapai 5 meter.
Kebanyakan
dari para peselancar berangkat dari Bali, melalui Banyuwangi langsung
ke G-Land atau ke Grajagan, kemudian menyewa boat ke pantai Plengkung.
Untuk menginap tersedia Cottage dan Jungle camp dekat pantai bagi para
pengunjung.
Pantai Plengkung terletak di pantai
selatan Banyuwangi, ujung timur Jawa Timur. Para pengunjung dapat
mencapai Pantai ini dengan dua jalur; darat maupun darat dan laut.
Lewat
Darat : Banyuwangi-Kalipahit (59 Km) naik Bus, Kalipahit-Pasaranyar (3
Km) dengan ojek atau menyewa mobil, Pasaranyar Trianggulasi-Pancur (15
Km), Pancur-Plengkung (9 Km) dengan Mobil Khusus.
Lewat
Darat-Laut : Banyuwangi-Benculuk (35 Km) naik Bus atau kendaraan umum
lainnya, Benculuk-Grajagan (18 Km) dan Grajagan Plengkung dengan Speet
Boat.
Kedua
jalur menuju Plengkung tersebut semuanya tidak ada masalah. Jika
pengunjung memilih melalui Grajagan penginapan di pantai Grajagan
tersedia, dan para pengunjung bisa menikmati keindahan pantai Grajagan
sebelum berangkat ke pantai Plengkung.
Sadengan. Terletak 12 km (30 menit) dari pintu masuk Pasaranyar,
merupakan padang pengembalaan satwa seperti banteng di sini di perkirakan masih ada 200an banteng liar, kijang,
rusa, kancil, babi hutan dan burung-burung.
0 komentar:
Posting Komentar